JAKARTA- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro ogah ikut campur terkait penangguhan program doktoral (S3) Bahlil Lahadalia di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI).
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada rektor Universitas Indonesia (UI).
"Itu kewenangan sepenuhnya dari rektor," katanya saat ditemui di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 18 November 2024.
Satryo enggan mengintervensi polemik tersebut.
BACA JUGA:Bawaslu Ajak Awasi Politik Uang Bentuk Digital
BACA JUGA:Penyulingan Minyak Ilegal di Keluang Muba Terbakar
Ia menyerahkan kepada rektor untuk membenahi dan menyelesaikannya sesuai dengan norma yang berlaku.
"Gak (ada imbauan). Kita gak mencampuri, gak intervensi kegiatan seperti itu. Silakan masing-masing rektor membenahi dan menyelesaikan kegiatan di kampus masing-masing sesuai dengan norma yang berlaku," imbuhnya.
Sebelumnya, Universitas Indonesia (UI) menangguhkan gelar dokter yang diberikan kepada Bahlil Lahadalia. Keputusan ini diambil usai pihak UI menggelar rapat organisasi 4 organ UI.
Merespon hal ini, Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia buka suara terkait gelar dokternya yang ditangguhkan oleh Universitas Indonesia (UI).
BACA JUGA:Dikeroyok Usai Tegur Tetangga Joget
BACA JUGA:Ronaldo Umumkan Berencana Pensiun
Bahlil mengaku saat ini ia belum mengetahui isi surat dari UI yang dikeluarkan oleh Majelis Wali Amanat UI tersebut.
"Saya belum tau isinya ya, saya belum tahu isinya," kata Bahlil di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 13 November 2024.
Ia mengaku hanya baru mendapatkan surat rekomendasi dari UI.*