Diserbu Lalat, Warga Komplain
Warga Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir diserbu lalat di sekitar lingkungan pemukiman. -Photo: istimewa-Eris
OGAN ILIR - Warga Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir diserbu lalat di sekitar lingkungan pemukiman.
Salah seorang Ahmad Ridwan menyebut serbuan lalat ini mulai dirasakan sekitar 2 bulan terakhir. "Kami khawatir, lalat ini menghinggapi makanan dan membawa wabah penyakit. Sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan," resahnya.
Hal ini diduga disebabkan oleh keberadaan kandang ayam di Desa Tanjung Bulan. Keluhan ini juga telah warga sampaikan ke pemerintah desa. "Kami sangat resah dengan serbuan lalat ini.
Kami minta dicarikan solusi agar lalat tidak lagi menyerbu rumah kami, karena kami khawatir akan menyebarkan penyakit," ungkapnya.
BACA JUGA:Diskusi Publik Terlihat Seperti Debat yang Dipertanyakan
BACA JUGA:Anak Korban Sebut Satu Tembakan dari Semak
Kepala Desa Tanjung Bulan, Jamil Mursyid, membenarkan adanya laporan dari warga mengenai hal ini. Ia mengaku telah memanggil pihak pengelola kandang ayam untuk mencari solusi terkait keluhan warga dan sudah melaporkan masalah ini ke Camat.
"Kita juga sudah laporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Ogan Ilir untuk memeriksa lokasi pemukiman warga dan kandang ayam tersebut," ucapnya.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ogan Ilir, Mira Diani bersama tim juga telah datang ke lokasi. Sebagi teknis dalam menanggapi laporan pengaduan masuk. "Jadi, ini teknis yang harus kami lakukan terkait pengaduan masyarakat.
Karenanya, saya dan tim turun ke lapangan untuk melihat secara langsung kondisinya seperti apa dan fakta lainnya," ujar Mira.
BACA JUGA:Lakukan Evaluasi Pastikan Kelancaran Pelaporan HAM di OKU Selatan
BACA JUGA:14 Tahun Menunggak Pajak, Mobil Damkar Dapat Program Pemutihan
Ia menyebut, pihaknya hanya melaksanakan fungsi pengawasan. Disertai pembinaan terhadap pihak perusahaan/pemilik kandang ayam broiler tersebut bukan serta merta ingin menutup atau memberi sanksi.
Sementara itu, pemilik usaha kandang ayam boiler, Fadli menyebut pihaknya telah mengantongi data 10 dari rumah warga, ada 9 KK yang bertanda tangan menyatakan tidak merasakan efek negatif sesuai laporan.