Pasar Malam di OKU Selatan Sepi Pengunjung

Diduga sedikitnya lapak pedagang membuat pasar malam di OKU Selatan sepi pengunjung. -Foto: HOS-Hamdal

OKU TIMUR - Pasar Malam di Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) di Dusun I, Desa Pelangki, Kecamatan Muaradua, OKU Selatan, tampak sepi sejak pertama kali dibuka. 

Penyebab utamanya adalah sedikitnya jumlah stand dan lapak pedagang yang berpartisipasi, serta kurangnya variasi dan daya tarik acara.

Pasar malam tersebut hanya menampilkan 5 stand utama dan beberapa lapak pedagang kaki lima. Minimnya variasi dan daya tarik acara membuat pasar malam ini kurang diminati oleh masyarakat.

Selain itu, tidak adanya event besar atau pertunjukan khusus juga menjadi salah satu faktor utama sepinya pengunjung.

BACA JUGA:Tanggapi Pandangan Umum Fraksi, Bahas APBD 2023

BACA JUGA:Awal Juli Jemaah Haji OKU Selatan Tiba, Siapkan Fasilitas Penjemputan

"Stand hanya diisi oleh 5 pedagang besar dengan menggunakan stand, sementara pedagang kaki lima cukup banyak," kata Waluyo, seorang pedagang asal Lampung Tengah yang berpartisipasi dalam pasar malam ini, pada Rabu, 26 Juni 2024.

Waluyo menyebutkan bahwa izin penyelenggaraan pasar malam ini diperkirakan berlangsung selama 20 hari hingga 1 bulan, dengan biaya sewa stand sebesar Rp1.500.000. 

Meskipun pada minggu pertama pasar malam ini cukup ramai dan pedagang bisa mendapatkan keuntungan, jumlah pengunjung menurun drastis pada minggu kedua.

"Pada minggu pertama memang cukup ramai, kami bisa mendapatkan untung. Namun, ketika memasuki minggu kedua, pengunjung menurun drastis karena tidak ada acara tertentu," ujarnya.

BACA JUGA:Curi 3 Ponsel Milik Tetangga, Berakhir Dibui

BACA JUGA:Polres OKU Gelar Sunatan Massal Hingga Pelayanan KB

Penyelenggara pasar malam sebenarnya telah menyediakan cukup banyak stand, namun hanya 5 stand yang terisi oleh pedagang dari berbagai daerah seperti Palembang, Lahat, Muara Enim, dan Lampung Tengah. Jika kondisi sepi ini terus berlanjut, ada kemungkinan izin penyelenggaraan pasar malam akan dicabut sebelum waktunya.

"Kalau terus sepi, kemungkinan izin akan dicabut walaupun belum sampai batas waktu izin. Karena hanya minggu pertama saja yang ramai, setelah itu pengunjung menurun," tambah Waluyo.

Tag
Share