Akui Masih Kekurangan Biaya Operasional dari Dana Bos

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang sekaligus Ketua Pelaksana BOS, Sutriana mengatakan lembaga penerima dana BOS itu baik sekolah negeri maupun swasta.-Photo ist-Eris

PALEMBANG - Selama ini hampir semua sekolah yang ada di Sumsel telah mendapatkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Di Palembang saja, total satuan pendidikan penerima dana BOS jenjang SD-SMP mencapai 592 lembaga. 

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang sekaligus Ketua Pelaksana BOS, Sutriana mengatakan lembaga penerima dana BOS itu baik sekolah negeri maupun swasta.

Jumlah SD-SMP yang menerima sebanyak 592 lembaga. Sedangkan besaran dana BOS yang diterima untuk SD sejumlah Rp900 ribu persiswa dan jenjang SMP Rp1,1 juta per siswa," ungkapnya dilansir dari Sumatera Ekspres, kemarin (16/3). 

Kepala Bidang SMA Disdik Provinsi Sumsel, Drs Joko Edi Purwanto MSi melalui Kasi Sarpras SMA, Obet Hower SPd MM mengatakan besaran dana BOS untuk SMA Rp1,5 juta per siswa pertahun. "Khusus Sumsel hanya ada BOS Reguler saat ini, bebernya.

Untuk dana BOSP Kinerja tahun kemarin ada 158 satuan pendidikan yang menerima tambahan dari BOSP khusus sekolah pengerak, sekolah memiliki prestasi, dan sekolah dengan kemajuan terbaik. Sementara BOSP Afirmasi Sumsel tidak ada. 

BACA JUGA:Bangun Plaza Kuliner di Kawasan Danau Ranau

BACA JUGA:Imbau Pelaku Usaha Koperasi Lengkapi Persyaratan

Dia melanjutkan total siswa SMA yang ada sekitar 216.393 ribu dari 600 satuan pendidikan. "Sebenarnya dengan dana BOS yang telah dikucurkan ke setiap sekolah, masih banyak sekolah yang mengaku kekurangan untuk menutupi biaya operasional. Harapan kita tetap ada penambahan dana BOS dari Pemerintah, ungkapnya.

Karena itu, ia berharap jika nantinya ada program baru misalnya program makin siang gratis bagi siswa, seyogyanya tidak menggunakan dana BOS. Anggaran yang ada sekarang saja kekurangan untuk biaya operasional sekolah, gaji guru honorer, dan lain sebagainya. Mau ditambah program lain, tanpa penambahan dana BOS itu sendiri. Jelas kekurangan dan bakal ada pemangkasan, lanjutnya. 

Sementara salah satu kepala SMA yang enggan namanya disebut menyebut janji politik program makan siang gratis dari salah satu capres sulit jika harus mengambil dari dana BOS. Kendati program makan siang ini bagus, dengan begitu siswa tak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk makan siang. 

"Tapi kalau diambil dari dana BOS yang ada sekarang sangat sulit. Dengan kondisi sekarang saja minimalis, apalagi mau diambil untuk biaya makan bakal semakin habis. Ya sekolah akan kesulitan untuk bergerak kecuali besarannya ditambah," ujarnya. Sekarang besaran dana BOS senilai Rp1,5 juta per siswa.

BACA JUGA:Kepala Desa Bumi Agung Jaya, Putra Firdaus telah membuka pasar bedug secara gratis

BACA JUGA:Wujudkan Jaringan Listrik Berkualitas

Kalau bisa ini dinaikan paling tidak misalnya Rp 2 juta persiswa pertahun. Dana BOS digunakan untuk oprasional sekolah dan biaya gaji guru honor dan tendik yang memiliki NUPTK. "Kalau hanya mengandalkan dana BOS sekarang, sudah sangat minimalis dan akan semakin minimalis, pungkasnya. (*)

Tag
Share