Sumsel Dapat Pasokan beras impor dari Negara luar

Provinsi Sumsel menerima beras impor dari Negara Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Total beras yang akan diterima itu mencapai 42 ribu ton beras, dan sebagian sudah masuk melalui Pelabuhan Boom Baru. Beras ini nantinya akan didistribusikan ke masyarakat unt-Photo ist-Eris

SUMSEL - Provinsi Sumsel menerima beras impor dari Negara Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Total beras yang akan diterima itu mencapai 42 ribu ton beras, dan sebagian sudah masuk melalui Pelabuhan Boom Baru. Beras ini nantinya akan didistribusikan ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang ada termasuk pada saat bulan Ramadan. 

Manager Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Sumsel Babel, Rinaldy Pratama mengatakan Bulog Sumsel dan Babel sudah menerima 21 ribu ton beras impor dari Thailand. Masih ada 21 ribu ton beras impor yang dalam perjalanan pengiriman ke Sumsel. Total akan ada 42 ribu ton beras impor masuk Sumsel. 

"Hari ini kita bongkar muat beras di Pelabuhan Boom Baru sebanyak 9.284 ton beras impor dari Thailand," kata Rinaldy, Jumat (1/3). Total yang sudah masuk ke Sumsel ada 21 ribu ton dan saat ini dimuat ke gudang-gudang penyimpanan milik Bulog Sumsel Babel. Beras yang datang ini merupakan beras medium, namun kualitasnya setara beras premium.

Katanya, impor beras ini untuk stabilisasi harga melalui beras Stabilitas Pasokan Harga Pasar (SPHP), penugasan Operasi Pasar (OP), bantuan pangan, dan Gerakan Pangan Murah (GPM) bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda). Impor beras ini kita lakukan karena saat ini ada kenaikan harga beras oleh beberapa faktor, mulai dari iklim, pergeseran musim tanam, serta faktor lainnya sehingga berdampak pada musim panen, jelasnya. 

BACA JUGA:Step Motor Teman, Terjatuh Ditabrak Dump Truk

BACA JUGA:Depan Belakang

Terkait stok, kata dia, saat ini stok beras yang ada di gudang sebanyak 3.200 ton, ditambah beras impor yang masuk, maka stok beras di Sumsel Babel aman hingga tiga bulan ke depan. Jadi masyarakat jangan panik, karena beras Bulog sudah banyak di pasar tradisional, ritel modern, dan GPM juga terus digencarkan, tegasnya. 

Sementara saat meninjau bongkar muatan beras impor, kemarin, turut hadir Tim Satgas Pangan Bareskrim Polri, Kombes Pol M Barly Ramadhani, Plh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Henny Yulianti dan pejabat terkait lainnya.

Tim Satgas Pangan ikut melihat langsung proses bongkar muatan beras dari kapal MV Green Sea yang memuat hingga 4.500 ton beras asal Thailand dan Vietnam.

"Bisa kita lihat langsung dalam kapal ini, stok beras cukup banyak, belum lagi di ambang luar masih menunggu kapal untuk bongkar muat. Jadi masyarakat tak usah khawatir, beras di Sumsel banyak. Harga nanti menyesuaikan seiring bertambahnya stok beras yang ada," kata Kombes Pol M Barly Ramadhani SIK SH MH didampingi Kombes Pol Dover Christian SIK SH MH saat meninjau bongkar muat beras di Pelabuhan Boom Baru, Jumat (1/3).

BACA JUGA:Kelelahan Lakukan Rekapitulasi Tingkat PPK, Ketua KPPS Dirawat di Rumah Sakit

BACA JUGA:Dua Kubu Bubar, Demo Hak angket Selesai

Sebelum ke Pelabuhan Boom Baru, tim Satgas Pangan Bareskrim Polri juga melakukan pengecekan langsung ke penjual beras di 2 pasar tradisional, yakni Pasar Km 5 dan Pasar Lemabang. Di sini seperti sehari sebelumnya tim Satgas Pangan Bareskrim Polri menanyakan langsung harga beras, baik premium maupun medium.

Henny Yulianti menambahkan, dari Senin, Selasa, dan Rabu pihaknya sudah melakukan pengecekkan ke pabrik beras, ritel modern, dan pasar tradisional. Sudah dipastikan stok beras aman dan cukup. "Harapannya masyarakat tidak panik, harga di pabrik juga sudah mulai turun, begitu dicek tadi di pasar. Harga beras kisaran Rp15 ribuan per kg," tandasnya. (*)

Tag
Share