Fosil Stegosaurus Termahal di Dunia Terjual Rp678 Miliar

Reporter: Agrar |

Editor: Gus Munir |

Jumat , 06 Dec 2024 - 11:40

Fosil dinosaurus jenis Stegosaurus yang diberi nama “Apex”. -Foto James Estrin/The New York Times-Agrar

OKU EKSPRES - Fosil dinosaurus jenis Stegosaurus yang diberi nama “Apex” mencatatkan sejarah baru di dunia lelang. Pada tanggal 17 Juli 2024, fosil tersebut terjual di rumah lelang Sotheby’s di New York dengan harga fantastis, yaitu 44,6 juta dolar AS, atau setara dengan sekitar Rp678 miliar (kurs Rp15.200 per dolar AS).

Angka ini jauh melampaui perkiraan awal yang hanya 6 juta dolar AS.

Penjualan ini menjadikan Apex sebagai fosil paling mahal yang pernah terjual dalam sejarah, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh fosil Tyrannosaurus rex bernama “Stan”.

Apex dibeli oleh miliarder Ken Griffin, pendiri hedge fund Citadel, yang awalnya merahasiakan identitasnya.

Griffin kemudian mengumumkan bahwa ia akan meminjamkan fosil ini ke American Museum of Natural History di New York selama empat tahun.

Keputusan ini diapresiasi oleh banyak pihak karena memungkinkan publik untuk melihat dan mempelajari salah satu peninggalan sejarah dari periode Jurassic akhir.

Fosil Apex ditemukan oleh pemburu fosil Jason Cooper di Colorado, Amerika Serikat.

Keistimewaan Apex terletak pada ukurannya yang luar biasa besar dan tingkat keutuhannya.

BACA JUGA:Mulai Musim Durian

Dari 319 tulang yang diperkirakan ada, sebanyak 254 berhasil ditemukan dan dirangkai, menjadikannya salah satu Stegosaurus paling lengkap yang pernah ditemukan.

Sebelum Apex, rekor fosil termahal dipegang oleh Stan, kerangka Tyrannosaurus rex yang terjual seharga 31,8 juta dolar AS, atau sekitar Rp483 miliar, pada Oktober 2020 melalui rumah lelang Christie’s.

fosil stegosaurus termahal di dunia terjual rp678 miliar                            oku ekspres - fosil dinosaurus jenis stegosaurus yang diberi nama “apex” mencatatkan sejarah baru di dunia lelang. pada tanggal 17 juli 2024, fosil tersebut terjual di rumah lelang sotheby’s di new york dengan harga fantastis, yaitu 44,6 juta dolar as, atau setara dengan sekitar rp678 miliar (kurs rp15.200 per dolar as). 
angka ini jauh melampaui perkiraan awal yang hanya 6 juta dolar as. 
penjualan ini menjadikan apex sebagai fosil paling mahal yang pernah terjual dalam sejarah, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh fosil tyrannosaurus rex bernama “stan”.
apex dibeli oleh miliarder ken griffin, pendiri hedge fund citadel, yang awalnya merahasiakan identitasnya. 
baca juga:baterai berlian karbon-14 inovasi energi yang bisa bertahan ribuan tahun
baca juga:usulkan kuota pupuk subsidi 83.577.751 ton di 2025
griffin kemudian mengumumkan bahwa ia akan meminjamkan fosil ini ke american museum of natural history di new york selama empat tahun. 
keputusan ini diapresiasi oleh banyak pihak karena memungkinkan publik untuk melihat dan mempelajari salah satu peninggalan sejarah dari periode jurassic akhir.
fosil apex ditemukan oleh pemburu fosil jason cooper di colorado, amerika serikat. 
keistimewaan apex terletak pada ukurannya yang luar biasa besar dan tingkat keutuhannya. 
baca juga:mulai musim durian
baca juga:lakukan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara pilkada tingkat kabupaten
dari 319 tulang yang diperkirakan ada, sebanyak 254 berhasil ditemukan dan dirangkai, menjadikannya salah satu stegosaurus paling lengkap yang pernah ditemukan.
sebelum apex, rekor fosil termahal dipegang oleh stan, kerangka tyrannosaurus rex yang terjual seharga 31,8 juta dolar as, atau sekitar rp483 miliar, pada oktober 2020 melalui rumah lelang christie’s. 
stan dikenal sebagai salah satu fosil t. rex terlengkap dan paling terkenal di dunia.
penjualan fosil-fosil bernilai tinggi seperti apex dan stan memunculkan kekhawatiran di kalangan paleontolog. 
baca juga:beri penghargaan kepada personel berprestasi
baca juga:oku timur raih peringkat kedua terbaik di sumsel dalam mcp tahun 2024.
banyak ahli menilai bahwa kepemilikan fosil oleh pihak swasta dapat membatasi akses ilmiah dan publik terhadap peninggalan sejarah yang seharusnya menjadi milik dunia.
namun, langkah griffin meminjamkan apex ke museum dianggap sebagai solusi positif yang memungkinkan fosil ini tetap dapat diakses untuk tujuan edukasi dan penelitian.